Bulan Ramadhan tahun lalu, keluargaku menjalani
bulan puasa bersama nenek tercinta. Dia
selalu mengajariku berbagai masakan, terutama menu favoritku. Berobok
adalah makanan kesukaanku.
Masakan ini adalah makanan khas Masyarakat
Bugis. Menu kesukaanku ini berbahan dasar jagung manis. Bahan tanbahannya
berupa daging ayam, kol, wortel, daun bawang, daun sup dan mie instan. Bumbu-bumbunya
pun sangat mudah di dapat. Membuatnya cukup dengan garam, masako, minyak, bawang merah, bawang putih dan lada. Kalian
bisa di menambahkan buah tomat jika disukai.
Alat yang di gunakan untuk memasak beragam. Namun nenekku menggunakan
panci, sendok
sayur, kompor, pisau, sutil, cobe/blender, sendok, talenan
pemotong, piring dan wajan. Alat
ini dapat menyesuaikan ukuran maupun bentuknya. Semuanya di gunakan
untuk mengolah, menumis maupun memasak.
Cara membuatnya pun mudah. Pertama-tama membersihkan
semua bahan.
Cucilah dengan air hingga bersih. Kemudian
potong ayam dengan ukuran kecil. lalu rebus hingga lunak.
Sementara menunggu daging ayam lunak, siapkan bahan dasarnya untuk diolah. Jagung dipisahkan biji
dari tongkolnya. Caranya, iris biji jagung hingga tak
tersisa dari tongkolnya. Wortel dipotong berbentuk
dadu
dengan ukuran yang keci- kecil.
Sayur kol, daun
bawang dan daun sup kita iris juga. Jangan
lupa untuk menghaluskan semua bahan bumbu. Caranya, bawang
merah, bawang
putih, lada dibelender atau ditumbuk.
Kemudian tumis dengan sedikit minyak.
Setelah daging ayam lunak maka masukan irisan
jagung tadi. Agar sedikit matang,
tunggu sekitar lima menit. Masukan pula potongan wortel dan irisan sayuran tadi setelah
setengah masak. Langkah berikutnya,
masukan bumbu yang di tumis tadi. Aduk hingga bumbu merata. Jika sudah terlihat merata, masukkan garam dan masako
sesuai selera. Jangan lupa matikan kompor. Kemudian remas mie instan dan masukkan kedalam masakan tersebut tanpa
bumbu kemasannya. Tutup
panci yang berisi masakan tersebut.
Tunggulah sekitar dua menit. Kini
berobok siap di sajikan. Nenekku mengatakan, Jika
ingin pedas atau manis bisa ditambahkan kecap atau cabe.
Namun sayang, kini nenekku telah pergi meninggalkan kami semua.
Tahun ini kami sekeluarga tak bisa merasakan berobok buatan nenek tercinta. Berobok
buatannya selalu menjadi kenangan. Walaupun beliau tak ada lagi, aku sangat berterima kasih kepadanya.
Dia telah mengajarkan membuat makanan kesukaanku. Terima kasih nenek, jasa dan kasih sayangmu
menjadi kenang yang susah terlupakan
dihati. Doa terbaik untukmu, Nek.
Testimoni Pembelajaran Prakarya - BEROBOK KENANGAN (Oleh Cici Rahayu Rahmadani Kelas VIII.2) - SMPN 17 Kendari/Prakarya Kelas VIII/Semester II -2021/Suhardin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar