BULETIN
SEVENTEEN SEBAGAI FINALIS LKJS NASIONAL 2014
Surat
Izin Operasional kegiatan Buletin Seventeen tertanggal 28 Oktober 2013
merupakan momentum kebangkitan kembali aliran jurnalistik dalam kegiatan menulis
siswa setelah setahun sebelumnya terhambat untuk terbit sehingga hanya sekali
terbit. Surat Dirjen Dikdas Kemdikbud Nomor : 4082/C3/KP/2014 Tanggal 5
November 2014 tentang undangan Peserta LKJS Tahun 2014 merupakan angin segar
dalam menggugah siswa untuk melakukan sinambung karya dalam tulis menulis ilmiah jurnalistik. Kegembiraan tim redaksi merupakan
hal yang tidak disangka, akan dapat lolos sebagai salah satu finalis dalam
Lomba Karya Jurnalistik Siswa (LKJS) SMP Tingkat Nasional tahun 2014.
Kegiatan yang baru diadakan setingkat SMP, dilaksanakan pada 19 s.d 23 November 2014 bertempat di Hotel Universitas
Negeri Yogyakarta. Buletin Seventeen mengutus tiga orang siswa yakni Jenly O
sebagai pimpinan redaksi, Iqra Hendriani sebagai desain buletin dan Asri
Wicahyani sebagai pewawancara. Ketiga pahlawan jurnalistik sekolah ini
didampingi oleh Ibu Hakmin L, S.Pdind. Dalam kegiatan pembinaan buletin
sebenarnya telah dirintis semenjak tahun 2012 oleh Suhardin, S.Pd selaku
pembina Osis.
Buletin
Seventeen memiliki beberapa rubrik yakni :
Editorial
Berita
utama
Kreativitas
Siswa
Karya
Siswa
Laporan
Khusus
Peristiwa
Serba-serbi
Kata
Mereka
Galeri
Seirama
perkembangannya yang muncul dan tenggelam, banyak kendala yang dihadapi dalam
penyelenggaraannya mulai dari sistim pendanaan hingga sarana dan prasarana yang
digunakan. Dibalik kesederhanaanya dan penampilannya yang tidak istimewa telah
memberikan inspirasi bagi siswa lainnya untuk mau berkarya dan terpublikasikan,
walaupun hanya sebatas buletin sekolah.
Tim
Seventeen melakukan presentase dihadapan jurnalis senior selaku dewan juri
dalam kegiatan ini melalui power poin. Selanjutnya mereka ditantang untuk
mencari sumber berita dan memuatnya dalam sebuah buletin. Prestasi yang diraih
memang belum memuaskan namun pemberian yang terbaik dari yang bisa dan dimiliki
telah mereka lakukan. Siswa utusan SMPN 17 Kendari ini hanya mampu menempati
urutan 35 dari 50 finalis seluruh Indonesia. Masuknya sebagai finalis dan
menyisihkan 350 karya lainnya adalah hal yang memberikan semangat untuk tetap
berkarya. Hal tersebut dikemukakan oleh Ibu Hakmin selaku Guru pendamping.