Kediaman Ny.
Rahmatia menjadi tempat pelaksanaan halal bi halal saat ini. Sesuai rencana,
Minggu kedua (8/4) menjadi agenda yang disatukan dengan arisan keluarga. Sebenarnya
pelaksana kegiatan ini adalah keluarga Suhardin sebagai tuan rumah. Keinginannya
untuk memindahkan ke rumah orang tuannya (Ny. Rahmatia) agar ibunya bisa
bersilaturahim dengan keluarga kerukunan.
Beberapa
syukuran keluarga juga terselip dalam acara rutin keluarga ini. Rumah yang beralamat
di Jalan Gunung Meluhu atau Y. Wayong No. 23A biasanya agak sunyi, kini menjadi
ramai kembali. Menjelang pukul 10.00 Wita acarapun dimulai. Pengaji
mengumandangkan ayat-ayat suci Al Quran, pada kesempatan ini dilantunkan oleh
Ny. Jainuddin. Pembawa acara ini, dipercayakan pada Bapak La Pena.
Drs. La Anse,
S.Pd.,M.Pd membuka kegiatan dengan beberapa petuah dan nasihat. Kegiatan Halal
Bi Halal ini merupakan kegiatan islamiah yang menjadi program tahunan,
begitulah salah satu pembuka kata yang diungkapkannya. Selaku ketua kerukunan,
beliau juga sedikit memberikan penjelasan tentang keberadaan dan asal muasal
dari nama perkumpulan keluarga ini.
Kampung Lahontohe
merupakan kawasan pemukiman tertua yang berada di Tongkuno. Leluhur
masyarakatnya bermukim di sekitar masjid saat masuknya peradaban islam di
daerah tersebut. Wilayah sekitar masjid inilah yang disebut sebagai Masigi. Kota
kata Bahasa Muna, Masigi berarti masjid. Perpindahan masyarakatnya di Kota
Kendari telah berlangsung sangat lama. Awal domisilinya berada di sekitar Home
Base Tobuuha. Salah satu rumah pertama yang ditinggali keluarga ini adalah
kediaman Alm La Nata, tempat pelaksanaan acara hari ini. Diperkirakan mencapai lebih
dari 500 jiwa yang tersebar di Kota Kendari. Diakhir sambutannya, beliau sangat
mengharapkan adanya jalinan kekeluargaan yang erat antar anggota.
Hikmah halal
bi halal diantarkan oleh Drs. H. Muh. Amir Karim. Banyak hal yang diutarakan
tentang keutamaan menjalin silaturahim dalam kehidupan manusia. Akibat maupun penyebab
juga diuraikan. Beliau mengungkapkan sikap dengki dan iri hati bisa memacahkan
tali silaturahim. Sikap saling memaafkan menjadi jembatan penyambungnya. Salah
satunya melalui kegiatan seperti ini. Diakhir ceramahnya dilakukan doa bersama.
Kegiatan
tahun ini menjadi berkah tersendiri bagi keluarga Ny. Rahmatia. Bukan hanya
karena bertepatan dengan hari libur atau cuti bersama. Berkumpulnya sepuluh
orang anaknya menjadikan lebaran makin terasa ramai. Mereka yang telah tersebar
di berbagai kota pulang kampung di Kendari. Walaupun kedatangan tidak bersamaan
namun kehadiran mereka ikut membuat suasana menjadi berbeda.
Setelah
santap siang bersama, acapun dilangsungkan dengan kegiatan arisan keluarga.
Sebelum azan zuhur berkumendang, acarapun ditutup. Disepakati pula kegiatan
arisan berikutnya. Rumah kediaman keluarga Salin Gafar menjadi pilihan peretemuan
berikutnya. Tempat ini besara di sekitar Brimob Sultra. Ny. Salin Gafar
mengutarakan akan mengirimkan serlok di grup WA untuk memudahkan keluarga
mengunjunginya. Tanggal 12 Juni 2022 menjadi hari pelaksanaan arisan. Pilihan
hari minggi di pukul 15.30 Wita adalah waktu yang disepakati.