Aku duduk bersama kelompokku yang hebat di kelas 9.3 SMP Negeri 17 Kendari. Kami semua siap untuk membuktikan hukum Mendel tentang pewarisan sifat melalui praktek genetika. Mendel mengajarkan bahwa sifat diwariskan melalui gen, dengan aturan seperti segregasi (pemisahan gen) dan dominansi (sifat dominan menutupi resesif). Kami menyiapkan penutup botol dengan empat warna sebagai simbol genetiknya
"Pertama, belajar melalui tutup botol berwarna."
Saat memulai, kami merasa sedikit kesulitan karena alat-alat seperti penutup botol untuk simbolnya justru kurang. Tapi ini justru jadi pelajaran inspiratif! Seperti dalam hidup, tantangan awal membuat kita lebih kreatif. Memahami kelemahan itu, kami bekerja sama dengan kelompok lain untuk bertukar warna tutup botol yang berlebih.
"Kedua, bermain sambil belajar"
Bermain teka-teki silang dilakukan sebelum praktik dimulai. pertanyaa dan jawabannya tentang percobaan Mendel tentang dihibrid. Walaupun kelas kacau namun seru. Kami tidak mau kalah dengan kelompok lain. Menang dan kalah itu bukan masalah, yang penting konsepnya dipahami. Ini wajib, agar permainan selanjutnya bisa dilakukan dengan baik. Bermain pasangan warna dengan kode genetik yang berbeda. Memasangkan penutup botol sesuai warga genetiknya menjadi pengalaman yang berkesan. Menghitu perbandingannya harus tepat dengan pasangan warna yang telah disepakati. Walau lelah tapi asyik. Pembuktian pun berhasil dilakukan.
"Ketiga, kami berdiskusi untuk mebuat laporanyan."
Setelah tantangan awal, akhirnya kami bisa melanjutkan. Guru menyuruh kami mencatat setiap langkah dan hasilnya. Bukan hanya teks prosedur tetapi isian tabel pengamatannya juga penting. Persilangan tanaman induk (misalnya, kacang hijau dengan kuning) hingga pengamatan generasi F1 dan F2. Kami melihat sifat dominan seperti warna hijau muncul lebih banyak, membuktikan hukum Mendel. Mencatat ini sangat inspiratif karena membuatku sadar betapa pentingnya data. Seperti Mendel yang mencatat ribuan biji, catatan kami bisa jadi dasar penemuan baru. Ini menginspirasi aku untuk selalu teliti dalam belajar, karena genetika membantu kita memahami diri sendiri. Misalnya, kenapa kita mirip orang tua atau punya sifat unik?
"Keempat, perasaan saya senang praktek."
Meski ada hambatan, perasaan senang akhirnya datang saat melihat hasilnya. Kami berhasil membuktikan bahwa sifat seperti warna biji diwariskan secara teratur, sesuai hukum Mendel. Ini membuatku bahagia karena genetika bukan hanya teori di buku, tapi bisa kita rasakan langsung. Praktek ini menginspirasi aku untuk bermimpi besar. Mungkin suatu hari aku jadi ahli genetika yang membantu manusia. Seperti dalam pengobatan penyakit keturunan. Pengalaman ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan penuh petualangan, dan kegembiraan datang dari ketekunan!
.png)
.jpeg)



.jpeg)










































.jpeg)
