Senin, 19 April 2021

BULETIN SEVENTEEN : CERITAKU - Kabuto Manis Kelapa Muda Ala Ibuku (Makanan Khas Muna-Buton Sulawesi Tenggara)



Cerita Karangan : Suhardin

 

Ajakan ibuku membuat bingung siang itu. Perempuan setengah baya yang aku sayangi, menyebut istilah yang jarang terdengar.

“Hari ini kita akan membuat kabuto. Apakah kamu suka?” Kata Ibu.

“Kabuto?” Tanyaku heran.

“Iya, ayo ikut ibu ke pasar!”

Sepanjang Jalan aku terus bertanya dalam hati. Apakah makanan ini berasal dari jepang? Alasannya, namanya mirip dengan Naruto. Tokoh kartun kesukaanku.

Keherananku bertambah lagi. Ibuku membeli ubi yang telah berjamur. Tanpa berpikir panjang, setelah masuk ke dapur aku mulai bertanya banyak hal.

“Koku bi rusak, ibu beli?”

“Ini bukan ubi rusak, nak.”

Penjelasan ibu Akhirnya mencerahkan pikiranku. Membuat kabuto, ubinya harus dikupas terlebih dahulu lalu direndam beberapa hari. Bila jamur mulai tumbuh pada umbinya, kemudian dijemur hingga kering. Itulah mengapa ubi ini terlihat berjamur. Sebelum diolah, ubinya harus dicuci. Bila perlu direndam dengan air garam secukupnya. Hal ini sesuai selera bagi penikmatnya. Cara memasaknya dengan melalui proses pengkusan. Tentu butuh dandan dan air agar ubi menjadi masak. Jika ingin lebih cepat dicerna, ubinya dapat dipotong menjadi kecil-kecil. Bahkan bisa dibuat seperti bentuk bulir nasi.

Biasanya makanan ini jika matang, disajikan dengan kelapa parut yang masih muda. Agar lebih nikmat, ibuku menambahan cairan kental gula merah. Hanya butuh sebelah kelapa muda parut untuk membuat satu kilogram ubi jamur. Sedangkan seperdua gula merah panaskan dengan wajan dan tambahkan sedikit air. Cairan gula ini digunakan sebagai pemanis kabuto.

Wah! Buka puasaku hari ini sangat unik. Menikmati makanan khas Sulawesi Tenggara berbahan ubi kayu. Akupun sangat senang bisa mengetahui cara membuatnya. Ibuku berkata, makanan pokok itu bukan hanya beras. Umbi tanaman bisa menggantikannya. Ayahku sangat senang sekali menikmati kabuto buatan ibu. Ayahku berpesan pada ibu, agar besok membuat makanan lain yang lebih murah meriah.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SAMPAH RUMAH TANGGA DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

  Rumah tangga memproduksi sampah setiap hari. Hal ini sesuai dengan aktivitas penghuninya. Sebagia besar berupa bahan organik, Misalnya sis...