Sabtu, 19 September 2020

PENYERBUKAN DAN PEMBUAHAN TANAMAN ANGIOSPERMAE

Penyerbukan atau dikenal dengan istilah polinasi merupakan proses yang penting dalam reproduksi tanaman. Hanya tumbuhan yang memiliki bunga yang bisa melakukan proses ini. Walapun tidak semua bunga sampai pada pembuahan akan tetapi sebagain besar akan tiba pada tahap pembuahan. Arti penyerbukan adalah persitiwa jatuhnya serbuk sari di bagian permukaan kepala putik. Tanaman tidak bisa melakukannya sendiri. Bantuan alam memegang peranan penting agar polinasi dapat terjadi.

Terdapat beberapa istilah dalam penyerbukan yakni :

a.       Autogami (sendiri) berarti tanaman yang memiliki bunga jantan dan betina, yang melakukan penyebukannya sendiri. Salah satu contohnya adalah tanaman mangga.

b.      Geitonogami (tetangga) artinya tanaman yang memiliki bunga jantan dan betina terpisah namun masih berada pada satu pohon. Melakukan persilangan pada bunga yang berbeda, tetapi masih pohon yang sama. Contonya pada tanaman jagung.

c.       Alogami (silang) artinya tumbuhannya berbeda namun masih satu jenis. Melakukan penyerbukan dengan cara serbuk sari pada pohon satu akan jatuh pada kepala putik pohon yang lain. Misalnya pada tanaman kamboja.

d.      Hybridogami (bastar) artinya pohon yang berbeda jenis melakukan penyerbukan. Serbuk sari pohon satu akan jatuh pada kepala putik pohon yang berbeda jenisnya. Biasanya akan menghasilkan keturunan baru dengan varietas yang berbeda. Cotohnya pada beberapa varietas jambu biji (ada yang berdaging dalam merah, putih atau merah muda)

Ada perantara yang dapat menyebabkan penyerbukan yakni :

a.      Angin (anemogami). Hembusan angin dapat melepaskan serbuk sari sehingga melayang ke udara untuk tiba di kepala putik tanaman. Ciri tanaman ini tidak memiliki nekhtar, ukuran serbuk sari halus/sangat kecil dan banyak. Agar bisa terbawa angin, tanaman ini memiliki tangkai bunga yang panjang dan kepala sarinya besar. Apakah kalian pernah melihat bunga pada beberapa jenis rumput? Itulah contoh yang bisa teramati dengan jelas.

b.      Hidrogami (Air). Jatuhnya serbuk sari di kepala putik disebabkan oleh air. Beberapa jenis ganggang melakukan penyerbukan dengan cara ini. Kotak serbuk sari akan terbawa air sehingga bisa tiba dikepala putik. Umumnya ada yang terjadi akibat tetesan embun pagi atau air hujan yang menetes.

c.       Antropogami (manusia). Bantuan manusia menjadi model penyerbukan yang unik. Ada yang disengaja misalnya pada bunga salak, ada pula yang tidak disengaja. Ada beberapa serbuk sari yang melekat pada celana atau sepatu saat berjalan dipadang rumput. Bila menyentuk bunga betina saat melangkah, serbuk sari bisa melekat di kepala putik.

d.      Entomogami (serangga). Kupu-kupu, lebah dan beberapa jenis serangga yang menyukai bunga menjadi perentara yang baik untuk peyerbukan. Umumnya bunganya memiliki nekhtar atau madu dan warna mahkotanya mencolok. Bunga belimbing salah satu contohnya.


Pembuahan merupakan langkat selanjutnya setelah terjadi pembuahan. Istilah sainsnya adalah fertilisasi. Pada tumbuhan angospermae dikenal dengan pembuahan ganda. Hal ini terjadi karena pembuahan terjadi dua kali. Pembuahan pertama akibat peleburan inti generative pertema dengan sel telur atau ovum. Hasilnya akan menghasilkan zigot. Bagian ini akan berkembang sebagai embrio setelah proses pembelahan terjadi. Pembuahan kedua antara inti generative kedua dan inti kandung lembaga skunder. Hasil pembuahannya akan menghasilkan endosperma. Bagian ini berperan sebagai cadangan makanan untuk perkembangan embrio.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SAMPAH RUMAH TANGGA DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

  Rumah tangga memproduksi sampah setiap hari. Hal ini sesuai dengan aktivitas penghuninya. Sebagia besar berupa bahan organik, Misalnya sis...