LEMBAR KERJA TUGAS OBSERVASI LINGKUNGAN
ZAT ADITIF PADA MAKANAN KEMASAN
Nama : .......................................................Kelas : ...............................
Materi Singkat
Memahami Zat Aditif dalam Makanan Kemasan
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa makanan kemasan favorit Anda bisa bertahan lebih lama, terlihat lebih menarik, atau memiliki rasa yang konsisten? Jawabannya sering kali terletak pada zat aditif. Zat aditif adalah bahan yang ditambahkan ke makanan selama proses produksi, pengolahan, atau penyimpanan untuk tujuan tertentu. Meskipun sering kali memicu kekhawatiran, zat aditif memiliki peran penting dalam industri pangan modern.
Mengapa Zat Aditif Digunakan?
Ada beberapa alasan utama mengapa zat aditif digunakan dalam makanan kemasan:
Memperpanjang Masa Simpan: Ini adalah fungsi paling umum dari zat aditif, seperti pengawet. Pengawet membantu mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menyebabkan pembusukan makanan. Contohnya adalah natrium benzoat pada saus atau kalium sorbat pada produk roti.
Meningkatkan Penampilan dan Daya Tarik: Zat aditif seperti pewarna digunakan untuk membuat makanan terlihat lebih menarik dan menggugah selera. Misalnya, pewarna merah pada sosis atau pewarna kuning pada minuman. Selain itu, pemutih bisa digunakan untuk mencerahkan warna makanan tertentu.
Mempertahankan Konsistensi dan Tekstur: Pengemulsi dan penstabil membantu menjaga tekstur makanan agar tetap konsisten dan tidak terpisah. Contohnya adalah lesitin dalam cokelat yang mencegah pemisahan minyak dan air.
Meningkatkan Rasa dan Aroma: Penyedap rasa (seperti Monosodium Glutamat/MSG) dan penguat rasa digunakan untuk memperkaya atau menonjolkan rasa alami makanan, atau bahkan memberikan rasa baru. Antioksidan juga dapat mencegah ketengikan pada lemak, sehingga menjaga rasa.
Mempertahankan Nilai Gizi: Dalam beberapa kasus, zat aditif seperti vitamin dan mineral ditambahkan untuk memperkaya nilai gizi makanan, contohnya adalah fortifikasi pada susu atau sereal.
Jenis-jenis Zat Aditif Umum
Beberapa kategori zat aditif yang sering kita temui meliputi:
Pengawet: Contohnya nitrit, sulfit, dan benzoat.
Pewarna: Ada pewarna alami (seperti karamel, klorofil) dan sintetis (seperti tartrazin, allura red).
Penyedap Rasa: MSG adalah salah satu yang paling terkenal.
Antioksidan: BHT, BHA, dan vitamin C (asam askorbat) adalah contohnya.
Pengemulsi dan Penstabil: Lesitin, gum arab, dan pektin.
Pemanis: Pemanis alami (gula, madu) dan buatan (aspartam, sukralosa).
Keamanan Zat Aditif
Penting untuk diingat bahwa penggunaan zat aditif diatur ketat oleh badan pengawas pangan di setiap negara, seperti BPOM di Indonesia. Setiap zat aditif harus melalui serangkaian uji keamanan yang ketat sebelum diizinkan untuk digunakan. Batas maksimum penggunaan juga ditetapkan untuk memastikan bahwa konsumsi dalam jumlah normal tidak membahayakan kesehatan.
Meskipun demikian, beberapa individu mungkin memiliki sensitivitas atau alergi terhadap zat aditif tertentu. Oleh karena itu, membaca label kemasan dan memahami kandungan zat aditif adalah langkah bijak bagi konsumen.
Ini contih kemasannya, kalian cari yang sesuai dirumah masing-masing
Uraian Kegiatan
- Carilah makanan atau minuman kemasam yang ada dirumahmu dan sering dikonsumsi oleh keluargamu
- Cacatlah komposisi zat yang terkandung dalam bahan makanan atau minuman itu pada buku tugasmu
- Isila tabel berikut untuk memetakan identifikasi yang kalian lakukan
No |
Nama Jenis makanan / minuman |
Komposisi pada bungkusan |
Apakah mengandung zat aditif (v) |
Fungsi zat aditif |
|
Ya |
Tidak |
||||
1 |
|
|
|
|
|
2 |
|
|
|
|
|
3 |
|
|
|
|
|
4 |
|
|
|
|
|
5 |
|
|
|
|
|
6 |
|
|
|
|
|
7 |
|
|
|
|
|
dst |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar