Rabu, 16 Juli 2025

Tugas 1 - Persilangan Monohibrid

 


Memahami Persilangan Monohibrid: Pewarisan Satu Sifat

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa anak-anak memiliki beberapa ciri dari ayah dan beberapa dari ibu? Jawabannya terletak pada pewarisan sifat atau genetika. Salah satu konsep dasar dalam genetika adalah persilangan monohibrid, yang berfokus pada pewarisan satu sifat beda dari dua induk.

Apa Itu Persilangan Monohibrid?

Persilangan monohibrid adalah persilangan (perkawinan) antara dua individu yang berbeda dalam satu sifat atau satu karakter yang berbeda secara jelas. Contohnya, persilangan antara tanaman kacang ercis berbiji bulat dengan tanaman kacang ercis berbiji keriput. Di sini, sifat yang diamati hanya "bentuk biji". Konsep ini pertama kali dikemukakan oleh Gregor Mendel, seorang biarawan dan ilmuwan yang dikenal sebagai "Bapak Genetika".

Dalam persilangan monohibrid, kita akan mengenal beberapa istilah penting:

  • Parental (P): Individu induk yang disilangkan.

  • Filial (F): Keturunan yang dihasilkan dari persilangan. F1 adalah generasi pertama, F2 adalah generasi kedua, dan seterusnya.

  • Genotipe: Susunan genetik suatu individu (contoh: BB, Bb, bb).

  • Fenotipe: Sifat yang terlihat atau dapat diamati dari suatu individu (contoh: biji bulat, biji keriput).

  • Alel: Bentuk alternatif dari suatu gen yang menempati lokasi yang sama pada kromosom (contoh: alel B untuk biji bulat, alel b untuk biji keriput).

  • Dominan: Alel yang menutupi atau menampakkan sifatnya meskipun berpasangan dengan alel resesif (ditulis dengan huruf kapital, contoh: B).

  • Resesif: Alel yang sifatnya tertutupi oleh alel dominan dan hanya akan tampak jika berpasangan dengan sesama alel resesif (ditulis dengan huruf kecil, contoh: b).

  • Homozigot: Individu dengan dua alel yang sama untuk suatu sifat (contoh: BB atau bb).

  • Heterozigot: Individu dengan dua alel yang berbeda untuk suatu sifat (contoh: Bb).

Bagaimana Persilangan Monohibrid Bekerja? (Hukum Mendel I)

Prinsip dasar persilangan monohibrid dijelaskan dalam Hukum Mendel I atau Hukum Segregasi. Hukum ini menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin), alel-alel yang berpasangan akan bersegregasi atau berpisah secara bebas dan masuk ke dalam gamet yang berbeda. Artinya, setiap gamet hanya akan membawa satu alel dari setiap pasangan gen.

Ketika dua gamet dari induk yang berbeda bertemu saat pembuahan, alel-alel ini akan bergabung kembali untuk membentuk genotipe baru pada keturunannya. Inilah yang menyebabkan munculnya variasi sifat pada generasi berikutnya.


Contoh Persilangan Monohibrid

Mari kita ambil contoh persilangan kacang ercis (Pisum sativum) yang dilakukan oleh Mendel:

Soal: Tanaman kacang ercis berbiji bulat (BB) disilangkan dengan tanaman kacang ercis berbiji keriput (bb). Tentukan perbandingan genotipe dan fenotipe pada F1 dan F2 jika F1 disilangkan sesamanya!

Jawaban:

Langkah 1: Menentukan Parental (P) dan Gametnya

  • P1 (Parental Generasi 1):

    • Fenotipe: Bulat (homozigot dominan) x Keriput (homozigot resesif)

    • Genotipe: BB x bb

  • Gamet:

    • Dari BB: Hanya menghasilkan gamet B

    • Dari bb: Hanya menghasilkan gamet b

Langkah 2: Menentukan Filial 1 (F1)

  • F1 terbentuk dari penyatuan gamet dari P1:

    • Gamet B (dari BB) bertemu gamet b (dari bb) = Bb

  • Hasil F1:

    • Genotipe: 100% Bb

    • Fenotipe: 100% Bulat (karena alel B dominan terhadap b)

Langkah 3: Menentukan Parental 2 (P2) dan Gametnya (jika F1 disilangkan sesamanya)

  • P2 (Parental Generasi 2):

    • Fenotipe: Bulat (F1) x Bulat (F1)

    • Genotipe: Bb x Bb

  • Gamet:

    • Dari Bb: Menghasilkan gamet B dan b (masing-masing 50%)

Langkah 4: Menentukan Filial 2 (F2) menggunakan Papan Punnett

Kita bisa menggunakan Papan Punnett untuk mempermudah visualisasi persilangan gamet:

Gamet Bb
BBBBb
bBbbb
  • Hasil F2:

    • Perbandingan Genotipe:

      • BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1

    • Perbandingan Fenotipe:

      • Bulat (BB dan Bb) : Keriput (bb) = (1+2) : 1 = 3 : 1


Sebelum mengerjakan soal latihan berikut, tintinlah video ini agar bisa membantumu memahami materi yang telah dipelajari di kelas.


Latihan Soal

1. Dalam percobaan persilangan tanaman bunga pukul empat, warna merah (M) bersifat dominan tidak penuh (intermediet) terhadap warna putih (m). Jika tanaman bunga merah (MM) disilangkan dengan tanaman bunga putih (mm), lalu F1 disilangkan sesamanya, tentukan:

  1. Perbandingan genotipe pada F1.

  2. Perbandingan fenotipe pada F1.

  3. Perbandingan genotipe pada F2.

  4. Perbandingan fenotipe pada F2.


2. Jika Mangga berbuah manis heterozigot intermediet (Gg) disilangkan dengan Mangga berbuah masam homozigot resesif (gg) Hitunglah perbandingan rasio gentotip dan fenotip pada keturunannya (F1).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKTI DUKUNG LINK KEGIATAN ADIWIYATA - SMPN 17 KENDARI

  DAFTAR LINK DOKUMEN ADIWIYATA – SUHARDIN - 2023 SAMPAI 2025 No Link Keterangan Waktu kegiatan ...