Selasa, 26 Agustus 2025

KACA AJAIB DARI SAMPAH YANG TERBUANG - Jesika dan Kawan-Kawan

Proyek daur ulang kali ini terasa berbeda. Aku, Dira, bersama empat sahabatku, Tiara, Renata, Qathrun, dan Jesika, mendapat tugas dari Ibu Suratmin untuk membuat sebuah karya dari limbah. Awalnya, kami bingung. Sampah apa yang bisa diubah menjadi sesuatu yang indah? Setelah berdiskusi panjang, akhirnya kami sepakat untuk membuat sebuah cermin hias dari bahan-bahan bekas.

Proyek ini bukan hanya tentang membuat barang baru, tapi juga tentang belajar menghargai lingkungan. Kami sadar, sampah sering kali menjadi masalah besar, tidak hanya bagi manusia tapi juga untuk makhluk hidup lain. Lewat proyek ini, kami ingin membuktikan bahwa sampah yang terabaikan pun bisa memiliki nilai.

Bahan-bahan yang kami kumpulkan sederhana: kardus bekas, tutup botol, botol plastik bekas, potongan kaca cermin, lem tembak, cat akrilik, dan gunting. Semuanya adalah benda-benda yang sering kali berakhir di tempat sampah.

Setiap anggota tim memiliki perannya masing-masing. Proses awal, kami harus menyepakati desain. Setelah itu, Tiara, dengan bakat melukisnya, mulai mengecat produk dengan berbagai warna. Hasilnya sangat indah. Sementara itu, Renata dan Qathrun bertugas merekatkan setiap bagian dengan teliti menggunakan lem tembak. Dira, dengan sentuhan estetiknya, menambahkan kapas untuk mempercantik bingkai cermin. Terakhir, Jesika yang mengeringkan produk di bawah sinar matahari dan mengaturnya.

Semua proses kami lakukan dengan hati-hati. Ibu Suratmin, guru pendamping kami, selalu mengawasi dan memberikan saran. Beliau menyarankan agar kami lebih teliti saat merekatkan elemen-elemen kecil agar cermin hias kami kuat dan tahan lama. Masukan dari beliau sangat membantu.

Proyek ini membuat kami belajar banyak hal, salah satunya adalah cara bekerja sama. Setiap tantangan kami selesaikan bersama, mulai dari merancang desain hingga proses akhir. Hasilnya, kami berhasil mengubah tumpukan sampah menjadi sebuah karya yang unik dan berguna.

Di ruang kelas kreasi bersama Ibu Suratmin, kami semua tersenyum bangga melihat cermin hias buatan kami. Meskipun terbuat dari barang bekas, karya ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan kerja sama bisa mengubah hal-hal yang tak berguna menjadi sesuatu yang berharga. Kami berharap, cerita kami ini bisa menginspirasi teman-teman lain untuk mulai peduli dengan lingkungan dan mengolah sampah menjadi berkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KACA AJAIB DARI SAMPAH YANG TERBUANG - Jesika dan Kawan-Kawan

Proyek daur ulang kali ini terasa berbeda. Aku, Dira, bersama empat sahabatku, Tiara, Renata, Qathrun, dan Jesika, mendapat tugas dari Ibu S...