Implementasi pembelajaran berbasis KSE memberikan kesan tersendiri. Refleksi ini menggunakan kerangka 4P (persitiwa-perasaan-pembelajaran-penerapan).
Persitiwa
Melakukan implementasi dilingkungan kelas
dan sekolah menjadi tantangan tersendiri dalam memaknai kompetensi sosial
emosional. Awalnya saya berpikir bahwa pembelajaran sosial emosional ini hanya
diperuntukan untuk guru sebagai orang dewasa. Oleh karena itu penting untuk
dipelajari agar seorang pengajar dapat menjalankan tugas dengan baik. Ternyata
hal ini penting juga bagi siswa karena diperlukan untuk bisa belajar dengan
nyaman dan Bahagia. Masih banyak juga kawan yang belum memahami sepenuhnya
kompetensi ini. Hal itu membuat saya bertanya dalam hati. Kesenioran bukan
berarti tau banyak hal, rupanya. Demikian pula dengan pembelajaran. Murid-murid
rupanya penting dituntun hal ini agar memberikan suasana postif dalam belajar.
Perasaan
Saya begitu senang mempelajari materi ini.
Rupanya manfaatnya bukan hanya pada perubahan diri saja. Rekan guru maupun
siswa juga memberikan dampak yang besar. Saya telah merasakan
perubahan siswa saat belajar. Ada kepercayaan diri karena dapat memahami
dirinya. Praktek kecil seperti POOCH dan STOP memiliki pengaruh dalam belajar
anak. Melalui pengendalian emosi menjadikan solidaritas, kolaborasi, relasi dan
refleksi dalam lingkungan kerja menjadi lebih baik.
Pembelajaran
Budaya mengapresiasi dan menginspirasi
menjadi pembelajaran berarti dalam berkolaborasi untuk menunjukan kepedulian.
Siswa akan tersentuh dengan cara yang dilakukan. Berjalan lebih cepat dibanding
hanya menghimbau semata. Melakukan praktik baik dalam pembelajaran memberikan
pengalaman berarti untuk menuntun sosial emosional siswa. Pembelajaran di siang
hari memang memiliki banyak tantangan. Bukan hanya kejenuhan namun lelah dan
mengantuk menjadi sumber stress yang menurunkan motivasi belajar. Sedikit
sentuhan dengan relaksasi diri menjadi pilihan untuk mengembalikan konsentrasi
siswa. Bergerak bersama dalam kegiatan lebih bermakna. Tentu harus ada
kesepahaman. Membuat kesepakatan dan menyatukan pemahaman atau pola pikir
inilah yang sangat penting. Begitu pula dalam mengimplementasikan atau
membiasakan pembelajaran sosial emosional. Kesatuan gerak akan memudahkan hasil
yang lebih optimal.
Saran dan pesan positif terdengar saat
berbincang dengan rekan kerja. Ada saja kelemahan atau kekurangan rancangan dan
implementasi pembelajaran yang dilakukan. Itulah saya memilih “kisuna GK”
sebagai strateginya. Istilah itu merupakan akronim dari kirim surat bernomor
absen dan gelar karya. Mengadopsi rencana pembelajaran yang ada dengan
menambahkan kreasi sendiri sesuai dengan konteks kelas. Berdiskusi dengan
kawan, rupanya ada ketertarikannya untuk mengetahuinya. Sebuah infografis
kemudian dibuat untuk memudahkan pemahaman. Tanggapan umpan balik yang
diberikan memberikan semangat baru dalam merancangnya. Cerita sekilas dijam
istirahat membuatku berlega hati. banyak pelajaran berharga dari ide dan saran
mereka. Misalnya memanfaatkan teknologi informasi dalam gelar karya. Disamping
data tersimpan dengan baik untuk diakses, kegemaran siswa dalam penggunaan
gawai juga bisa tersalurkan. Rupanya hal ini menjadi daya tarik tersendiri.
Bagaiman cara melakukan Kisuna GK? Kerangkanya dapat dilihat pada
link berikut. https://suhardin73.blogspot.com/2022/09/rpp-kompetensi-sosial-emosional-kisuna.html
Penerapan
Banyak hal yang menjadi impian seusai
mempelajari hal ini. Ada kesepahaman dalam program sekolah untuk penerapan
kompetensi sosial emosional dalam pembelajaran. Bergerak bersama, tentu jauh
mendatangkan manfaat yang banyak dibanding personal. Meningkatkan inovasi dan
kreasi pembelajaran implementasi KSE menjadi harapan lainnya. Alasanya, agar
siswa tidak bosan dengan teknik yang digunakan. Banyak belajar tentu menjadi
jalan keluarnya. Menerapkannya pada apel pagi, rapat, kegiatan ekskul dan
pelatihan menjadi keinginan yang lain. Semoga harapan ini menjadi doa yang
membawa manfaat. Semoga pula impian ini bukan sekedar penghibur hati. Terwujud
sesuai harapan menjadi keinginan besar saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar