Rabu, 07 Desember 2022

EKSPLORASI KONSEP MODUL 3.2 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 5

 Sumber acuan : LMS CGP Angkatan 5 Kemdikbudristek, 2022

Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi

Tujuan Pembelajaran Khusus:

  1. CGP dapat memahami potensi sumber daya yang dimiliki lingkungan sekolahnya.
  2. CGP mengomunikasikan ide, pikiran dan gagasannya dalam forum diskusi asinkronus bersama para CGP lainnya.

Kegiatan selanjutnya, Bapak/Ibu diminta untuk mengerjakan  studi kasus di bawah ini. Hubungkan dengan materi pendekatan berbasis masalah dan pendekatan berbasis aset, serta Pengembangan Komunitas Berbasis Aset.

Studi kasus di bawah ini merupakan kejadian yang diambil dari pengalaman guru yang sebenarnya, namun kami mengganti nama guru, sekolah, atau daerah mana kasus ini terjadi.

Silakan membaca kedua studi kasus tersebut, lalu jawab tiap pertanyaan dari studi kasus tersebut. Cara menjawab tiap studi kasus, diawali dengan ‘Jawaban Studi kasus (no):’. 

Contoh Jawaban: 
Jawaban Studi Kasus 1: Saya melihat kasus Ibu Lilin… 
Jawaban Studi Kasus 2: Menurut Saya, Pak Pupur seharusnya dapat…

Studi Kasus 1

Ibu Lilin adalah salah satu guru di SMP favorit yang selalu diincar oleh para orang tua.  Sekolah tersebut juga selalu menduduki peringkat I rerata perolehan nilai UN. Murid-murid begitu kompetitif memperoleh nilai ulangan dan prestasi lainnya, dan dalam keseharian proses belajar mengajar, murid terlihat sangat patuh dan tertib. Bahkan, ada yang bergurau bahwa murid di sekolah favorit tersebut tetap antusias belajar meskipun jam kosong. 

Keadaan berubah semenjak regulasi PPDB Zonasi digulirkan.  Ibu Lilin mulai sering marah-marah di kelas karena karakter dan tingkat kepandaian murid-muridnya yang heterogen.  Sering terdengar, meja guru digebrak oleh Ibu Lilin karena kondisi kelas yang susah dikendalikan. Apalagi, jika murid-murid tidak kunjung paham terhadap materi pelajaran yang Ibu Lilin jelaskan.  Seringkali, begitu keluar dari kelas, raut muka Ibu Lilin merah padam dan kelelahan.  Suatu hari, ada laporan berupa foto dari layar telepon genggam yang menunjukkan tulisan tentang Ibu Lilin menjadi bulan-bulanan murid-murid di grup WhatsApp

Beberapa murid dipanggil oleh Guru BK.  Ibu Lilin juga berada di ruang konseling saat itu, beliau marah besar dan tidak terima penghinaan yang dilontarkan lewat pesan WA murid-muridnya. Bahkan, beliau memboikot, tidak akan mengajar jika murid-murid yang terlibat pembicaraan tersebut tidak dikeluarkan dari sekolah. Kasus tersebut terdengar pula oleh guru-guru sekolah non favorit. “Saya mah sudah biasa menghadapi murid nakal dan bebal.” Kata Bu Siti, yang mengajar di sekolah non favorit. 


Pertanyaan
Bagaimana Anda melihat kasus Ibu Lilin ini?
Hubungkan dengan segala aspek yang bisa didiskusikan dari materi modul ini, apa yang akan Anda lakukan apabila Anda sebagai Kepala Sekolah.

Jawaban Studi Kasus 1: Saya melihat kasus Ibu Lilin yang tidak memahami potensi sumber daya yang dimiliki lingkungan sekolah. Murid merupakan faktor biotik dalam sebuah ekosistem/sekolah. Teknik coaching dapat menjadi solusi akan pemikiran Ibu Lilin dalam berkeras mengeluarkan siswa. Saya akan menyarankan dilakukan penaganannya melalui 9 langkah pengambilan keputusan dilema etika dan bertindak sebagai manager restitusi. Memberikan pehaman bahwa setiap anak memiliki potensi yang berbeda, seharusnya pengambangan pembelajaran bagi muridnya harus sesuai dengan peran dan fungsi guru dalam menggunakan asset yang dimiliki sekolah maupaun dirinyan.


Studi Kasus 2

Pak Pupur, guru yang dicintai para muridnya. Cara mengajarnya hebat, ramah, dan menyayangi murid layaknya anak sendiri.  Suatu ketika, Dinas Pendidikan daerah membuka lowongan pengawas sekolah. Kepala Sekolah merekomendasi Pak Pupur untuk mendaftar seleksi calon pengawas sekolah. Kepala sekolah memilih Pak Pupur untuk mengikuti seleksi karena selain berkualitas, dewan gurupun begitu antusias mendukung Pak Pupur  mengikuti seleksi calon pengawas sekolah. 

Secara portofolio, penghargaan kejuaraan perlombaan guru, karya alat peraga berbahan limbah yang Pak Pupur ikuti selalu bisa sampai mendapatkan penghargaan lomba tingkat nasional. Kecerdasannya pun juga luar biasa di mana nilai Uji Kompetensi Gurunya (UKG) bisa mencapai nilai 90, Namun, Pak Pupur justru merasa sedih direkomendasikan kepala sekolahnya mengikuti seleksi calon pengawas sekolah.


Pertanyaan
Bagaimana pendapat Anda mengenai sikap Pupur?
Apabila Anda sebagai Kepala Sekolah, apa yang bisa Anda lakukan?

 

Jawaban Studi Kasus 2: Menurut Saya, Pak Pupur seharusnya dapat tetap menerima tawaran kesempatan itu sebagai jenjang karier sekaligus dapat menjadi wadah untuk berbagi pada guru lain. Teladan yang dimilikinya sudah pantas mengemban tugas tersebut. Apresiasi itu telah datang dari dukungan warga sekolah. Namun jika Pak Pupur menolaknya, hendaknya mengemukakan alasannya pada Kepala Sekolah. Sebagai kepala sekolah, hendaknya memanggil Pak Pupur tentang usulan itu lalu meminta tanggapannya.

Jawaban Studi Kasus 1: Saya melihat kasus Ibu Lilin yang tidak memahami potensi sumber daya yang dimiliki lingkungan sekolah. Murid merupakan faktor biotik dalam sebuah ekosistem/sekolah. Teknik coaching dapat menjadi solusi akan pemikiran Ibu Lilin dalam berkeras mengeluarkan siswa. Saya akan menyarankan dilakukan penaganannya melalui 9 langkah pengambilan keputusan dilema etika dan bertindak sebagai manager restitusi. Memberikan pehaman bahwa setiap anak memiliki potensi yang berbeda, seharusnya pengambangan pembelajaran bagi muridnya harus sesuai dengan peran dan fungsi guru dalam menggunakan asset yang dimiliki sekolah maupaun dirinyan.

Jawaban Studi Kasus 2: Menurut Saya, Pak Pupur seharusnya dapat tetap menerima tawaran kesempatan itu sebagai jenjang karier sekaligus dapat menjadi wadah untuk berbagi pada guru lain. Teladan yang dimilikinya sudah pantas mengemban tugas tersebut. Apresiasi itu telah datang dari dukungan warga sekolah. Namun jika Pak Pupur menolaknya, hendaknya mengemukakan alasannya pada Kepala Sekolah. Sebagai kepala sekolah, hendaknya memanggil Pak Pupur tentang usulan itu lalu meminta tanggapannya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KELAS BERCERITA DALAM TAMU SAGA

  Bukan Pelajaran Bahasa atau Seni. Ini tentang sains dalam mendorong numerasi dan literasi dilingkungan sekolah. Ketika rapor pendidikan me...