Jalan hidup memiliki cerita
berbeda. Setiap orang tentu akan mengalami hal yang tidak serupa. Setiap momen
tentu ada cerita yang bisa dibagi. Begitu pula dengan kisah pembentukan IKA
(Ikatan Alumni SMPN 17 Kendari). Menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah
Kesiswaan waktu itu memang penuh dengan tantangan. Kadang kesibukan yang tinggi
membuat tugas itu hampir saja terabaikan. Bukan hanya persoalan siswa yang
diamahkan. Kegiatan sarana prasarana, kurikulum, pengembangan sekolah, hubungan
masyrakat menjadi tugas yang tidak tersurat. Inilah tantangan yang dihadapi
saat keinginan pembentukan IKA SMPN 17 Kendari akan dilakukan.
Tanpa disadari, keinginan itu
muncul saat sekolah berumur 10 tahun. Semenjak 15 April 2004, inilah reuni
pertama kali akan diadakan. Salah satu wadah untuk mengumpulkan mereka adalah
ikatan alumni. Prakarsa yang dilakukan oleh Turino Adi Putra dkk memang sangat
cemerlang. Walaupun waktu yang tidak panjang dan kesibukan mereka yang sangat tinggi
keinginan itu diwujudkan secara sederhana. Tanggapan sekolah yang terkendala
dana dan semangat yang tidak optimal dalam menghadapi banyak program sekolah
membuat pemikiran cemerlang mereka sedikit lambat untuk terwujud.
Bukan tanpa usaha, rapat pun
digelar beberapa kali. Mulai dari pertemuan kecil disekolah, kosultasi dan konsolidasi
hingga rapat-rapat dibeberapa tempat terus dilakukan. Bahkan lapangan ruang
terbuka hijau Taman Kota Walikota Kendari digunakan untuk memilih tempat yang
efisien. Begitulah sebagaian sejarah IKA SMPN 17 Kendari dibentuk. Kekuatan
administrasi kepengurusan waktu itu hanya untuk mensuksekan kegiatan reuni
akbar pertama. Walaupun belum terdaftar dalam akta notaris atau sejenisnya,
harapannya dikemudian hari dapat berguna. Minimal tidak menghilangkan jejak
sejarah yang telah durintis oleh Turino Adi Putra dkk. Keterlibatan mereka
sangat besar dalam perjalanan perkembangan sekolah saat itu. Inilah yang
menjadi catatan pentingnya.
Menghimpun alumni sejak Angkatan pertama
hingga Angkatan ketujuh bukanlah hal mudah saat itu. Kecanggihan teknologi
komunikasi belum sehabat saat ini. Fitur media sosial masih belum berkembang
seperti saat ini. SMS dan facbook masih menjadi andalan berkomunikasi. Langkah
itu dimulai komunitas ini sejak 2 Maret 2017. Inilah tonggak sejarah dalam
pembentukan IKA SMPN 17 Kendari. Boleh dikatakan ikatan alumni ini sudah ada
sejak waktu tersebut. Ada beberapa kegiatan pembuka yang dilakukan dalam sinergi
dengan pihak sekolah waktu itu. Pembenahan bersama lingkungan sekolah, bazar,
anjang sana ke panti asuhan, jalan santai hingga temu kangen dengan pengurus OSIS
Angkatan ke-9 SMPN 17 Kendari. Salah satu yang masih teringan adalah Jenly Osteming
dkk. Anak ini tersimpan dalam memori karena menjadi aktivitis jurnalistik
seventeen yang dibimbing. Beliau akhirnya bisa menembus finalis LKJS Tingkat
Nasional pada Tahun 2015 bersama kedua rekannya.
Kisah reuni akbar dan
terbentuknya IKA SMPN 17 Kendari telah dibubuhkan pada buku yang berjudul
Keringat di Pelupuk Mata (Inspirasi di Sekolah Ubi). Buku tunggal karangan sendiri
ini bernomor ISBN 978-623-256-493-8. Terbitan CV. Kanaka Media ini terdaftar
pada tahun 2021. Bukan hanya cerita ini saja, sejarah perkembangan sekolah
tersaji dalam buku biografi yang apik dengan cerita inspiratif. Walupun telah
dua kali pencetakan dan mulai tersebar luas di Sulawesi Tenggara, buku ini
belum juga dibeli secara khsusus oleh sekolah. Saya telah beberapa kali
mengajukanya namun belum kunjung terwujud. Semoga sejarah dan para alumni yang
terlibat dalam kisah ini tidak terlupakan.
Catatan kecilku hari ini,
mengingat sejarah agar tidak terkekang oleh waktu.
Walaupun berat untuk diingat dan susah menahan hati yang telah memudar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar