Selasa, 27 Desember 2016

Cerpen 1




Seperti subuh sebelumnya, setelah sembahyang di surau dia pun segera pulang. Kedatangannya telah dinanti oleh ibunya dengan wajah yang tidak bersahabat. Wanita itu duduk di bale-bale sambil menatap anak si mata wayangnya yang sedangan mengarah kepadanya.
“Dosa…, kemarilah! Duduklah di sini, ibu ingin bicara.”
“Ada apa bu?” Jawabnya dengan rasa penasaran.
“Ibu lihat di kamarmu ada beberapa keping uang. Dari mana kamu mendapatkan uang itu, Dosa?”
“Emm, Anu bu…”
“Apakah kamu mencuri?” Lanjut ibunya, setelah melihat La Dosa kebingungan.
“Tidak…,tidak bu. Aku tidak mencuri.” Jawabnya dengan terbata-bata.
“Lantas uang logam itu dari mana?”
“Aku menjual buah daru, bu. Setiap harinya aku mendapatkan satu koin uang logam.”
“Siapa yang mau membeli buah darumu?”
“Seseorang di pasar, bu.”
“Seseorang itu siapa?”
“Aku tidak mengenalnya bu.”...................
.tunggu bukunya terbit ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERDIFERENSIASI DI UJUNG TELUK

  Usai paparan materi, baru diri tersadar akan sebuah hal. Sekolah ini pernah menjadi jalan dalam menyusun skripsi dua puluh lima tahun lalu...