Hidup
sebagai anak yatim dengan belenggu kemiskinan merupakan tantangan nyata tersendiri
bagi La Wei. Keinginan kuat untuk menikahi gadis pujaan hatinya menjadi awal
perubahan kehidupannya. Ia sangat mencitai Wa Kamboi. Seorang gadis yatim piatu
yang merupakan kemenakan sang penguasa dusun Mataoleo yang disebut Parabela.
Penguasa yang dikenal rakyatnya bijaksana akan tetapi susah membijaksanai
keinginan La Wei yang menyukai Wa Kamboi,
kemenakannya yang telah dianggap sebagai anak sendiri. Kebencian Parabela pada ibunya yang sering
berbohong merupakan penyebabnya.
“Jika
orang tuanya sering berbohong, anaknya akan mengikutinya. Saya tidak ingin
keluargaku memiliki turunan pembohong.” Kata Parabela saat La Wei mengutarakan maksud untuk melamar
kemenakannya.
“Maafkan
atas kelancanganku, namun apakah Tuanku telah membuktikan bahwa saya adalah
seorang pembohong?” Kata La Wei untuk membela
diri.
“Tuanku
yang mulia. La Wei memang betul, tidak bijaksana jika ia dikatakan demikian,
sebelum ada bukti atau saksi yang memberatkannya.” Kata La Kantalealalo sebagai
penasehat membela La Wei.
“Apakah
selama ini dia tidak pernah berbohong?” Bantah Parabela dengan suara yang keras.
Selanjutnya......tunggu bukunya terbit ya.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar