Selasa, 18 Januari 2022

PROFIL SUHARDIN (GURU SMPN 17 KENDARI)

 


SUHARDIN, S.Pd.
Mandonga, 31 Juli 1973
NIP 19730731 199903 1 006
Guru SMPN 17 KENDAR


Penghargaan Negara

1.    Penerima  Tanda  Kehormatan Negara SATYALANCANA  PENDIDIKAN  dari  Presiden  RI, Kategori Guru Berprestasi Tahun 2019 - Jakarta

2.    Excellent Teacher and Principals of MOEC Republik Indonesia for Training Program in China (China University Mining and Technology-Jiangsu) Tahun 2019 – Jiangsu, China.


Prestasi Nasional dan daerah

1.    Juara 2 Lomba Keberhasilan Guru SMP tingkat nasional Bidang MIPA Tahun 2011-Jakarta

2.    Juara 1 Lomba Inovasi Pembelajaran Guru SMP tingkat nasional Bidang SORAK Tahun 2018-Bali.

3.    Juara I Pemenang Sayembara Video Pendek Pembelajaran Terbaik Kategori guru SMP Tingkat Nasional (2020) – Jakarta.

4.    Juara I Sayembara Video pembelajaran Kategori Numerasi SMP – Dikdas Kemdikbudristek Tingkat Nasional – 2021, Jakarta.

5.    Pemenang Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional Kategori Guru pada Simposium GTK kemdikbud 2015-Jakarta

6.    Pemenang Naskah Favorit Lomba Nulis Pengalaman Guru tahun 2015-Yogyakarta

7.    Juara 2 Guru Berprestasi Kota Kendari Tahun 2005

8.    Juara 1 Pembuatan Bahan Ajar LH Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010.

9.    Naskah Terbaik (Top Ten) Menulis Pengalaman Guru tahun 2015 Komunitas Guru Menulis Indonesia-Yogyakarta

10. Top Ten (Peserta) Festival Video Edukasi 2016 Tingkat Nasional Kategori Guru-Surabaya.

11. Peserta Terpilih Teacher Supercamp  - KPK (Guru menulis anti Korupsi) Bidang Komik Tahun 2016-Bali.

12. Penulis Naskah 10 Terbaik Penyusunan Karya Tulis Guru Tahun 2017 P4TK IPA Bandung.-Jawa Barat.

13. Finalis Lomba Kreasi dan Inovasi Pembelajaran Guru SMP tingkat nasional bidang MIPA, 2014 – Bogor.

14. Finalis Lomba Inovasi Pembelajaran Guru SMP tingkat nasional bidang

MIPA, 2016 – Jakarta.

15. Finalis Lomba Inovasi Pembelajaran Guru SMP tingkat nasional bidang

MIPA – 2017-Bali.

16. Confrensi Internasional Biodiversity and Culture - Tahun 2010 Lawang.

17. Pembina Karya Tulis : Medali  emas  Bidang  IPA  dan Lingkungan LPIR Tingkat Nasional 2010 – Yogyakarta. Finalis Bidang IPS dan Kemanusiaan LPIR Tingkat Nasional 2011 – Semarang. Medali  emas  Bidang  IPA  dan Lingkungan LPIR Tingkat Nasional 2013 – Bali. Finalis Bidang IPS dan Kemanusiaan LPIR Tingkat Nasional 2014 – Banjarmasin. Finalis Lomba Jurnalistik Sekolah Tingkat Nasional Tahun 2014-Yogyakarta. Juara Harapan Lomba Jurnalistik Sekolah Tingkat Nasional Tahun 2015-Semarang.

18. Penggagas Buletin Seventeen (2014) dan Kartika Biru (2015)

19.  Penggagas Komunitas Menulis Seventeen (enam buku antologi hingga tahun 2021).

20. Pemilik 2 jenis HAKi (Hak Kekayaan Intelektual) Kemenkumham RI – 2019

21. Penulis dan menerbitkan buku tunggal ber-ISBN

-      Aurora Kasih di Lahontohe (Fiksi-2017) 978-602-429-037-5, Pena Indis

-      Eksperimen Sains Murali (Non Fiksi – 2018) 978-602-468-277-4 CV Pustaka Mediaguru

-      Kaghati - Kecamuk Ghariza Hati Ibu (Fiksi – 2018) 978-602-5692-16-1 CV. Inthisar Publishing

-      Berguru di Dunia Terbalik (Non Fiksi – 2019) 978-602-409-587-3, CV Intishar Publishing

-      Keringat di Pelupuk Mata (Non Fiksi – 2020) CV Kanaka Media

-      Beberapa buku antologi : Cerita Tentang Pengelolaan Kelas 2, Kapur dan Papan 2, Ketika Pohon Pinus Menggugurkan Daunnya, Prakarya Expamnes Kreatif, Prakarya Expamnes Inovatif, Prakarya di Bumi Rindang, Sepenggal Kisah di Seventeen, Berguru pada Alam)

-      Penulis Karya Tulis pada Jurnal Nasional (Al-Tabib, Unesa dan Didaktika)

22. Ketua Tim Sekolah Adiwiyata Tahun 2011 (Sekolah Adiwiyata Pertama di Sulra Tingkat SMP)

23. Menjadi nara sumber / Pemakalah kegiatan literasi, kurikulum, seminar maupun simposium pada level Provinsi maupun nasional

24. Instruktur Nasional Kurikulum 2013 dan guru pembelajar IPA Tahun 2017.

25. Instruktur Nasional Guru Matapelajaran Prakrarya Tahun 2015-2017.

26. Tim Pengembang Kurikulum Tingkat Provinsi Sultra 2015

27. Pelatihan Pengelola Laboratorium Tingkat Nasional (P4TK IPA Bandung), 2000

28. Penerima Penghargaan Pembina LPIR  Tahun 2013 Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara

29. Penerima Penghargaan Guru Berdedikasi dan Berprestasi Tahun 2021 Provinsi Sulawesi Tenggara.


Jabatan dalam Lingkup Sekolah

-      Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana SMUN 1 Tikep (1999-2000)

-      Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMUN 1 Tikep (2000-2002)

-      Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 17 Kendari (2005-2015)

-      Kepala Laboratorium SMPN 17 Kendari (2018-2020)


Pengembangan Masyarakat

-      Pengurus Dewan Pendidikan Kota Kendari (2012-2013)

-      Pengurus Forum Ilmiah Guru Kota Kendari (2010-2013)

-      Ketua MGMP Prakarya Kota Kendari (2015-2017)

-      Sekertaris Kerukunan Keluarga Masigi-Laghontohe di Kendari (hingga sekarang)


Rabu, 05 Januari 2022

BAHAN AJAR : BIDANG MIRING DI SEKITAR KITA

 

BAHAN AJAR PELAJARAN IPA KELAS VIII

SMPN 17 KENDARI – KOTA KENDARI - PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PESAWAT SEDERHANA

(BIDANG MIRING DI SEKITAR KITA)

Oleh Suhardin, S.Pd



Gambar diatas merupakan contoh bidang miring di sekitar kita. Tangga yang dibuat miring bertujuan untuk meringankan atau memperkecil gaya kuasa. Semakin condong kemiringannya maka nilai gayanya akan makin kecil pula. Cobalah menapaki tangga yang agak tegak. Bandingkan ketika mendaki ditangga yang tidak tegak atau bahkan derajat kemiringannya kecil. Misalnya naik pada tangga kayu untuk memasang balon lampu di palpon dengan menapaki tangga sekolah untuk naik ke lantai dua.

Sebenarnya bidang miring merupakan sebuah bidang datar. Mengapa dikatakan miring? Sisi bidangnya yang diletakkan miring adalah penyebabnya. Itulah, sudut kemiringannya menentukan gaya kuasa yang bekerja.

Pisau dapur merupakan contoh lainnya. Sisi miringnya berada pada bagian bawah. Inilah yang digunakan untuk memotong. Bayangkan saja jika sisi bawahnya datar semua! Tentu akan susah memisahkan lempengan kentang menjadi bagian yang kecil.

 

Walaupun berbeda bentuknya, kedua gambar diatas memiliki sifat yang sama yakni bidang miring. Ketika memutar baut pada lubang akan berbeda dengan mamasukan paku. Hanya dibutuhkan obeng untuk menautkan dua bagian dengan baut. Tenaga yang diperlukan juga kecil. Bagaimana jika kalian menumpuk paku dengan palu? Inilah kelebihan bidang miring. Untuk mengetahui tentang bidang miring pada baut, ikutilah praktikum sesuai prosedur di lembar kerja peserta didik (LKPD).

Setiap bidang miring memiliki keuntungan mekanik (KM) yang berbeda-beda. Inilah yang membuat gaya kuasa (F) pada benda ini menjadi bervariasi. Bagaimana hubungan keduanya? Perhatikanlah rumus dan penyelesaian soal berikut.














Senin, 03 Januari 2022

Bahan Ajar - Tekanan Hidrostatis

 

BAHAN AJAR PELAJARAN IPA KELAS VIII

SMPN 17 KENDARI – KOTA KENDARI - PROVINSI SULAWESI TENGGARA

 

TEKANAN PADA BENDA

(TEKANAN PADA ZAT CAIR)

Oleh Suhardin, S.Pd



Pernahkah kalian melihat benda terapung? Mengapa sebuah benda bisa mengapung di permukaan air? Coba perhatikan bagian-bagian dari buah kelapa ini!

Buah kelapa ini bisa mengapung di lautan. Struktur buahnya menjadi penyebabnya. Apakah kalian pernah menekan buah ini kedalam air laut? Hal tersebut sama prinsipnya saat mendorong gelas terbalik dalam bak Air? Coba kalian rasakan, Kedalaman mana yang mendorong gelas ke atas lebih kuat?

Penyelam pun tidak bisa berlama-lama berada dalam kedalaman air laut. Bahaya bisa mengancam penyelam. Mulai dari kekurangan oksigen hingga penimbulkan penyakit bahkan kematian. Telinga mendenging salah satu tanda pengaruh tekanan air laut bagi seorang penyelam.                                                                                                              

Sesuai hasil penelitian dinyatakan bahwa perenang yang berada dipermukaan hanya merasakan 1 atm tekanan air laut. Bila masuk pada kedalaman 10 meter maka tubuh akan merasakan tekanan dua kali lipatnya, yakni 2 atm. Hal tersebut terungkap melalui Schmidt Ocean Institut. Lebih jauh dijelaskan bahwa setiap kedalam 10 meter maka tekanan hidrostatis akan bertambah 1 atm. Inilah buktim semakin kedalam kamu menyelam maka makin besar tekanan yang diberikan oleh air. Menyelam di titik kedalam Palung Mariana (11.000 meter) sama dengan 100 ekor gajah yang telah dewasa menginjak kepalamu (Silmi Nurul Utami, 22/1/2021)

Membuktikan fenomena tersebut dapat dilakukan melalui eksperimen sederhana. Salah satunya dengan memanfaatkan media tamu saga. Nama alat praktikum ini merupakan akronim dari “tabung menara ukur skala ganda.” Bahan-bahan pembuatannya berasal dari lingkungan sekitar kita.

1. Gardus bekas untuk rangka kotak

2. Selang kecil untuk saluran cairan.

3. Spoid 5 ml dan 10 ml sebagai tabung ukur tekanan

4. Gelas kaca bening 2 buah untuk wadah cairan

5. Gelas takar kue untuk mengukur cairan yang akan digunakan

6. Pewarna makanan untuk memberikan warna cairan pada selang

7. Foto kopi skala mistar sebagai skala ganda yang digunakan dalam pengukuran kenaikan cairan.

8. Air dan minyak sebagai variabel penyelidikan dalam praktikum

9. Gunting dan kater sebagai alat pemotong pembuatan dan perakitan alat

10. Kertas putih untuk membungkus kotak tamu saga.

11. Lem kertas untuk melekatkan kertas pembungkus.

12. Botol minuman bekas untuk menyimpan larutan

 

Bagaimana cara membuat dan menggunakannya? Silahkan dilihat pada link berikut.

https://www.youtube.com/watch?v=N0dVMMGDkAc


Apa sebenarnya tekanan hidrostatis itu?

Berdasarkan uraian dan video tersebut, terungkap bahwa makin dalam zat cair makin besar tekanannya. Inilah yang disebut tekanan hidrostatis. Kedalaman dan massa jenis zat cair mempengaruhi tekanan tesebut. Seperti halnya kedalaman, makin besar massa jenisnya maka tekanannya makin besar pula. Artinya kedua hal tersebut berbanding lurus. Itulah sebabnya pembangunan bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan struktur kapal selam mempertimbangkan tenanan hidrostatis. (Zubaedah S dkk, 9 : 2017)

Lebih lanjut siungkapkan bahwa secara matematis, nilai besaran tekanan hidrostatis dapat dicari dengan menggunakan rumus : 


Dimana :

P = Tekanan (N/m2 atau Pa)

ρ = Massa jenis zat cair (kg/m3)

g = Percepatan grafitasi (m/s2)

h = Tinggi zat cair (m)

 

Contoh soal :

Bandingkanlah selisih tekanan yang dirasakan oleh peyelam saat berada di kedalam 500 cm dan 1000 cm dari permukaan air laut. Jika masa jenis air 1000 kg/m3 dan percepatan grafitasinya 9,8 m/s2.

 

Diketahui

ρ = 1000 kg/m3

g = 10 m/s2

h1 = 500 cm, dikonversi dahulu ke dalam m yakni 500 cm = 5 m

h2 = 1000 cm, dikonversi dahulu ke dalam m yakni 1000 cm = 10 m

 

Untuk kedalaman pertama h1 besarnya nilai P2 adalah :

P1 = ρ x g x h

P1 = 1000 x 9,8 x 5

P1 = 49.000 Pa

Untuk kedalaman pertama h2 besarnya nilai P2 adalah

P2 = ρ x g x h

P2 = 1000 x 9,8 x 10

P2 = 98.000 Pa

Berarti untuk mencari selisih antara h1 dan h2 adalah P2 – P1

P = 98.000 Pa – 49.000 Pa

P = 49.000 Pa

Maka besar selisihnya adalah 49.000 Pa

 

 

Daftar Pustaka

https://www.youtube.com/watch?v=N0dVMMGDkAc

Silmi Nurul Utami, 22/2/2021, Tekanan Hidrostatis, http://www.kompas.com  

Zubaedah S dkk, 2017, Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTs Semester 2, Jakarta : Balitbang – Kemdikbud,






Kisah Sang Juri di Wilayah Tambang

Merujuk Surat Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Sultra Nomor : 100.a/KEP/PROV/XXII/2022 tentang penetapan dewan juri lomba video pembelajaran...