Kamis, 30 Oktober 2025

STAR ETIKA LINGKUNGAN MELALUI KREASI SAMPAH (GAYA HIDUP SEHAT DAN BERKELANJUTAN)



Latar belakang

1. Kegiatan pengolahan sampah yang belum optimal terlihat dalam pemanfaatannya yang belum menjawab permasalahan penanganan sampah secara menyeluruh.

2. Pemilahan sampah yang belum menjadi kebiasaan semua siswa,

3. Pemanfaatan limbah yang belum optimal dan kegiatan menggugah hal positif yang optimal.

4. Saya inginkan adanya suatu hal baik dalam menumbuhkan kesadaran dari siswa sendiri untuk mengatasi masalah yang ada secara berkelanjutan.

5. Berupaya untuk menciptakan lingkungan sehat dan berkelanjutan ini menjadi upaya dalam menerapkan gaya hidup yang terus terpelihara. Bukan hanya di lingkungan sekolah namun harus nampak dalam pola hidup di rumah dan masyarakat.

6. Menjadikan kelas VIII.7 sebagi model basis proyek dalam menerapkan gaya hidup sehat dan berkelanjutan yang diimplementasikan melalui kegiatan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.

7. Mendorong dimensi mandiri inovatif dan bernalar kritis pada siswa dalam memecahkan masalah.

8. Mengupayakan lima tahap dalam kegiatan program ini yakni refleksi diri, observasi, analisis data, menemukan ide dan merancang karya. Berikut korelasi rancangan program P5 ini dengan konsep STAR (Situasi – Tantangan – Aksi – Refleksi) dalam implimentasi kurikulum Merdeka.

 

Aksi / Implementasi STAR

1. Situasi dan observasi siswa dalam kegiatan refleksi diri

Sampah menjadi salah satu permasalahan krusial di wilayah perkotaan. Begitu pula dengan lingkungan sekolah. Setiap hari bukan tanpa masalah. Pembiasaan menjadi pilihan untuk mengubah etika menyimpang. Butuh kesadaran dan upaya bersama untuk menanggulanginya. Bagaimana upaya warga sekolah memahami persoalan tersebut? Hal petama yang dilakukan adalah refleksi diri. Siswa melakukan pengamatan lingkungan sekitar rumah atau sekolah. Mencatat hal penting dengan potret pengelolaan sampah. Mendokumentasikan untuk bahan diskusi di dalam kelas. Guru berdialog untuk menyepakati topik yang akan diangkat dalam kegiatan proyek.

Tujuan program ini adalah upaya mengatasi sampah dilingkungan sendiri. Topik yang disepakati bersama di kelas VIII.7 yakni berkreasi melalui sampah. Situasinya akan terlihat lebih jelas saat observasi. Siswa mulai melakukan kegiatan literasi dan pengumpulan data. Baik melalui bacaan on line maupun wawancara. Guru menyiapkan pula bahan literasi secukupnya. Berupa media pembelajaran untuk siswa yang mengalami hambatan.

 

2. Tantangan melalui analisis data dan rencana aksi

Tahap analisa data dilakukan dalam kerja kelompok. Menyatukan hal yang sama atau mirip untuk dibahas. Hasil temuan setiap kelompok berisi cara memecahkan masalah untuk sebuah kesimpulan baru. Setelah tahap ketiga tersebut, siswa mulai menentukan ide dan merancang karya. Tahap keempat ini akan beragam setiap kelompok. Setiap ide akan menghasilkan sub tema proyek. Setiap situasi akan memerlukan cara tersendiri. Berusaha menjawab situasi atau masalah yang dihadapinya. Upaya yang dilakukan sesuai dengan cara mereka pilih sendiri. Kegiatan ini akan berlangsung beberapa minggu.

 

3. Aksi siswa melalui teknik etika lingkungan (gugah-pilah-buat)

Diawali edukasi lingkungan yang diarahkan dalam permainan memilah sampah dan pembuatan poster digital maupun berbasis kertas. Publikasi on line dan penempatan pada papan informasi kelas maupun sekolah dilakukan. Hal ini disesuaikan dengan aset, bakat maupun minat yang dimiliki siswa.  Realisasi pencapaian tujuan sub tema lainnya dilakukan dalam beberapa kegiatan lanjutan. Karakter beretika dengan sampah mulai nampak. Tong sampah berwarna mulai terisi sesuai peruntukannya.

Hasil pemilahan sampah diarahkan dalam pembuatan produk. Referensi dipembelajaran sebelumnya menjadi acuannya. Ada yang merakit alat serta membuat kompos. Kegiatan lainnya, membuat kerajinan berbahan limbah rumah tangga.

 

4. Refleksi melalui penilaian dan pameran

Selain pembimbingan, guru melakukan penilian proses dan produk pada tahap pada tahap aksi dan refleksi. Hasilnya menjadi bahan presentasi publik di tahap akhir kegiatan. Gelar karya maupun pameran  kelas VIII.7 dilakukan diakhir semester. Penilaian akhir akan berlangsung pada tahap ini. Tujuannya untuk melihat ketercapaian program yang telah dilakukan. Ada testimoni siswa untuk kerja yang mereka lakukan. Pembiasaan beretika lingkungan dengan berbijak terhadap sampah mulai diterapkan. Hasil pengomposan akan menjadi bahan pupuk dalam kegiatan kebun sekolah. Kerajinan limbah rumah tangga bukan hanya sebagai pajangan semata. Sebagian terjual untuk modal kegiatan berikutnya.


 Hasil dan dampak

Proyek dapat diselsaikan dengan baik. Selama kurang dari tiga bulan, alur kesepakatan program dijalankan. Tergambar dari pencapaian siswa,  30% mencapai kategori sangat baik dan 70% baik. Sesuai kriteria ketercapaian tujuan proyek yang diharapkan, semua siswa siswa telah mampu menyelesaikan proyek ini. Bukan hanya pada mendesain alat pengemposan, siswa juga telah dapat membuat kompos yang siap pakai. Bahan daur ulang sampah dalam bentuk ragam kerajinan dapat dipublikasikan saat gelar karya. Beberapa diantaranya menghasilkan dana tambahan untu proyek selanjutnya. Kompos yang ada dapat digunakan dalam kegiatan proyek berikutnya yakni penanaman tanaman di kebun sekolah. Kenyataan itu memberikan infoformasi tentang gaya hiduo sehat dan berkelanjutan yang dirancang telah mampu memberikan dampak perilaku positif pada siswa. Menumbuhkan karakter yang beretika lingkungan dalam menunjang pencapaian hidup yang lebih baik.

 

Tips dari saya

Tantangan akan menjadi cara untuk berkreativitas. Menumbuhkan kebiasaan siswa harus dimulai dari diri mereka sendiri. Inilah pentingnya pemanfaatan aset dan komunitas. Membuka pola piker dari kemampuan diri dan kelompok dalam menyelesaikan permasalahan. Hal itu disesuaikan dengan kondisi diri dan lingkungan yang ada. Membangun kesepakatan dapat mempermudah proses pelaksanaan alur kegiatan yang direncanakan. Semua itu untuk mendorong kreatifitas dan inovasi dalam menjawab masalah dihadapinya.

Rabu, 29 Oktober 2025

NAILA JUARA LAGU DAERAH TOLAKI


Kendari, 29 Oktober 2025 — SMPN 17 Kendari kembali menorehkan prestasi gemilang! Naila, siswi berprestasi dari Kelas 9.2, berhasil menyabet gelar Juara Pertama dalam ajang Lomba Menyanyi Lagu Daerah Tolaki yang merupakan bagian dari Festival Kota Bahasa Daerah Tolaki.

Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan pada hari Rabu, 29 Oktober 2025, bertempat di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari. Naila tampil memukau sebagai peserta nomor urut 10 dari total 12 peserta tingkat SMP se-Kota Kendari.

Meskipun dalam kondisi kurang fit, semangat dan profesionalisme Naila tidak sedikitpun pudar. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, Naila tampil maksimal membawakan lagu wajib Ana Elu dan lagu pilihan Wulele Sanggula. Balutan pakaian adat Tolaki yang dikenakannya semakin menambah keindahan dan keserasian penampilannya sesuai tema.

"Saya tidak menyangka mendapatkan juara pertama di lomba ini, padahal saya tampil dalam keadaan sakit. Tapi, saya berusaha tampil maksimal dan percaya diri," Ungkap Naila dengan wajah berseri.

Prestasi ini bukanlah kebetulan. Naila diketahui telah berlatih intensif selama satu minggu sebelum hari perlombaan. Keberhasilan ini juga mengulang suksesnya terdahulu, di mana ia pernah meraih Juara 1 Lomba Nyanyi antar RT. Tepuk tangan meriah dan dukungan dari penonton di lokasi menjadi penyemangat terbesar bagi Naila untuk memberikan penampilan terbaiknya.

"Saya merasa sangat senang bisa menang dalam kompetisi ini. Tepuk tangan penonton yang banyak memberikan semangat bagi saya untuk tampil maksimal," Tambahnya.

Naila telah membuktikan bahwa dedikasi, kerja keras, dan kepercayaan diri mampu mengatasi segala hambatan, bahkan kondisi sakit sekalipun. Selamat Naila! Semoga prestasimu menjadi inspirasi bagi seluruh warga SMPN 17 Kendari untuk terus berkarya dan mencintai budaya daerah! (Rh-Buletin Seventeen - Komunitas Science)


PENDAMPINGAN GURU WALI - KEGIATAN LITERASI BERSAMA DI HARI KAMIS - KELAS 9.3 DAN 8.3

 Literasi pagi adalah waktu yang efektif untuk menanamkan kebiasaan positif dan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi karakter siswa.


Penanaman Nilai Kedisiplinan dan Kebiasaan Positif

  • Kedisiplinan Waktu: Memulai hari dengan kegiatan terstruktur seperti literasi mengajarkan siswa untuk menghargai waktu dan siap menghadapi aktivitas belajar, menanamkan kebiasaan datang tepat waktu dan langsung fokus.

  • Konsentrasi dan Fokus: Membaca di pagi hari membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi, yang menjadi dasar penting bagi karakter yang bertanggung jawab dan fokus dalam tugas.

  • Pembentukan Kebiasaan Membaca: Pembiasaan rutin setiap pagi secara bertahap menumbuhkan kegemaran membaca seumur hidup, membentuk karakter pembelajar sepanjang hayat.



Peningkatan Nilai Moral dan Etika

  • Empati dan Toleransi: Melalui berbagai jenis bacaan (terutama cerita atau teks yang mengangkat isu sosial/budaya), siswa dapat memahami perspektif dan pengalaman orang lain, menumbuhkan empati dan toleransi.

  • Penanaman Nilai Luhur: Pemilihan materi bacaan yang mengandung nilai-nilai moral, seperti kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, atau nilai keagamaan (jika diintegrasikan), akan secara efektif menanamkan nilai-nilai tersebut ke dalam karakter siswa.

  • Integritas dan Tanggung Jawab: Ketika siswa diminta untuk merangkum atau meresensi bacaan, mereka dilatih untuk bertanggung jawab atas pemahaman mereka dan memiliki integritas dalam menyampaikan gagasan.


Peningkatan Kecerdasan Emosional dan Komunikasi

  • Kemampuan Berbicara dan Mendengar: Diskusi singkat mengenai teks yang dibaca meningkatkan kemampuan siswa untuk mengungkapkan pendapat secara efektif dan mendengarkan pandangan teman-temannya.

  • Percaya Diri: Menyajikan atau menceritakan kembali isi bacaan di depan kelas dapat meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan interpersonal siswa.

  • Keseimbangan Jiwa: Jika literasi pagi digabungkan dengan kegiatan reflektif atau keagamaan (seperti doa atau membaca kitab suci), ini dapat memberikan ketenangan batin dan menumbuhkan nilai spiritual yang kuat.





Kesimpulan:

Literasi di pagi hari bukan hanya tentang meningkatkan kemampuan membaca, tetapi merupakan strategi holistik untuk membentuk siswa yang berpengetahuan luas, disiplin, berpikir kritis, dan bermoral baik (berkarakter kuat) sejak awal hari.



Afikhaillah Syahrani, Bintang Karate SMPN 17 Kendari

Buletin Seventeen, Kendari – Semangat juang siswa-siswi SMPN 17 Kendari kembali membara berkat prestasi gemilang yang ditorehkan oleh salah satu siswi terbaiknya di kancah olahraga daerah. Afikhailla Syahrani, siswi dari kelas 8.2, berhasil membawa pulang medali dari ajang bergengsi Kejuaraan Karate Se-Sulawesi Tenggara (Sultra).

Afikhailla bertanding dengan gagah berani pada Kamis, 11 September 2025, bertempat di Gor Poltekkes Kendari. Ia berkompetisi di kelas tanding berat di atas 30 Kilogram.

Perjuangan Afikhailla menuju podium tidaklah mudah. Ia telah tekun berlatih karate selama hampir dua tahun di Kodim. Saat ini, ia mengenakan sabuk kuning, simbol dari dedikasi dan keterampilan yang terus diasah.

Afikhailla mengakui, sebelum bertanding, rasa gugup sempat menghampirinya. "Saya merasa cukup deg-degan jika membayangkan pertandingannya," ujarnya.

Ketegangan semakin memuncak ketika lawannya muncul di arena. "Lawan saya terlihat sangat tangguh dan kuat," kenangnya. Namun, Afikhailla membuktikan bahwa mental juara tak gentar menghadapi tantangan. Dengan fokus dan semangat pantang menyerah, ia menjalani pertandingan demi pertandingan.

Ketika peluit akhir berbunyi, semua ketegangan sirna. "Perasaan saya ketika pertandingan itu selesai terasa sangat lega dan bahagia," ucap Afikhailla. Kerja kerasnya terbayar tuntas. Ia berhasil meraih Medali Perak dan Piagam sebagai Juara 2 dalam kejuaraan tersebut.

Prestasi ini bukanlah yang pertama bagi Afikhailla. Medali perak ini menjadi gelar ke-3 yang berhasil ia peroleh, menegaskan posisinya sebagai atlet muda berpotensi.

Afikhailla Syahrani telah menjadi inspirasi bagi seluruh warga SMPN 17 Kendari, membuktikan bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan keberanian, setiap siswa mampu meraih prestasi tertinggi di bidang yang mereka geluti.

Selamat atas prestasinya, Afikhailla! Teruslah menginspirasi dan mengharumkan nama sekolah! (Br-Komuniyas Momahe)

Kamis, 23 Oktober 2025

Apa Makananmu Hari Ini?

 


Judul: Nasi Goreng Telur — Sarapan Pagi yang Lezat dan Bergizi

Pagi itu udara terasa segar, sinar matahari menembus jendela kamarku. Namaku Wd. Sitty Nur Aisyah R., siswi kelas XI.2 SMP Negeri 17 Kendari. Hari ini aku bersemangat sekali karena kami mendapat tugas dari Pak Suhardin, guru IPA kami, untuk membuat proyek tentang zat aditif pada menu sarapan pagi. Aku memilih membuat nasi goreng telur, makanan favoritku sejak kecil.

Aku segera menuju dapur sambil membawa bahan-bahan yang sudah disiapkan oleh ibu: nasi putih, telur, bawang merah, bawang putih, kecap manis, garam, dan sedikit saus sambal. Tak lupa, aku juga menyiapkan minyak goreng untuk menumis bumbu.

Ketika memasak, aroma bawang yang digoreng mulai tercium harum. Aku menambahkan kecap manis agar warnanya lebih menarik dan rasanya gurih. Nah, di sinilah aku mulai memperhatikan zat aditif yang terkandung dalam bahan-bahan yang kugunakan.


Beberapa zat aditif yang ada pada nasi goreng telurku antara lain:

1. Kecap Manis

Dalam kecap manis terdapat zat pengawet (natrium benzoat) yang berfungsi untuk mencegah pertumbuhan bakteri sehingga kecap tidak cepat basi. Selain itu, terdapat juga pewarna karamel alami yang memberi warna cokelat tua pada kecap. Manfaatnya: menjaga kecap tetap awet dan memberi warna menarik pada nasi goreng.

2. Saus Sambal

Saus sambal biasanya mengandung zat pengawet dan penstabil rasa seperti asam benzoat atau natrium sitrat agar saus tetap segar dan tidak mudah rusak. Manfaatnya: menjaga rasa saus tetap enak dan tahan lama meskipun disimpan di suhu ruang.

3. Garam

Garam termasuk zat aditif alami yang berfungsi sebagai penguat rasa (flavor enhancer). Manfaatnya: membuat rasa makanan lebih gurih dan membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

4. Minyak Goreng

Meskipun bukan zat aditif, minyak goreng membantu proses memasak agar bumbu dan telur tercampur sempurna, menjadikan tekstur nasi goreng lebih lezat dan tidak kering.

Setelah semuanya matang, aku menatap hasil karyaku dengan bangga. Warna nasi gorengnya kecokelatan, wangi telurnya menggoda, dan ada sedikit cabai merah di atasnya untuk mempercantik tampilan. Aku menaruhnya di kotak makan, siap kubawa ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, aku dan teman-temanku berkumpul di taman kecil di depan kelas. Kami saling membuka bekal dan mencicipi menu masing-masing. Ada yang membawa roti isi, bubur ayam, hingga mie goreng. Aku senang sekali saat teman-temanku berkata,

“Wah, nasi gorengmu enak sekali, Aisyah!”

Kami makan bersama sambil tertawa dan bercerita tentang bagaimana kami menyiapkan sarapan pagi ini. Aku merasa bahagia karena bisa berbagi makanan buatan sendiri sekaligus belajar tentang sains di baliknya — bahwa setiap bahan makanan ternyata memiliki zat aditif yang memiliki fungsi penting.

Dari kegiatan ini, aku belajar bahwa zat aditif tidak selalu berbahaya, selama digunakan dengan jumlah yang sesuai dan berasal dari bahan yang aman. Justru, zat aditif membantu makanan menjadi lebih awet, lezat, dan menarik. Sarapan pagiku kali ini bukan hanya mengenyangkan perut, tetapi juga menambah pengetahuanku tentang ilmu IPA.



Cerita Proyek IPA: "Nasi Kuning, Ayam Kecap, Bakwan, dan Mie Goreng"

Pagi itu, aku bangun lebih awal dari biasanya. Hari ini istimewa, karena aku harus menyiapkan menu sarapan untuk proyek IPA yang diberikan oleh Pak Suhardin. Aku sudah memilih judul “Nasi Kuning, Ayam Kecap, Bakwan, dan Mie Goreng”. Wah, pasti enak sekali!

Aku mulai membantu ibu di dapur. Pertama, kami memasak nasi kuning. Warna kuningnya berasal dari kunyit. Ternyata, kunyit bukan hanya membuat nasi menjadi harum dan cantik, tetapi juga mengandung zat aditif alami berupa pewarna alami. Manfaat kunyit sangat baik, yaitu membantu pencernaan dan membuat tubuh lebih sehat.

Lalu, aku menyiapkan ayam kecap. Pada kecap terdapat zat aditif alami berupa pemanis dan pengawet alami dari proses fermentasi kedelai. Selain membuat rasa ayam menjadi manis gurih, kecap juga menambah energi untuk tubuhku agar lebih semangat beraktivitas di sekolah.

Selanjutnya, kami membuat bakwan. Agar bakwan lebih renyah dan gurih, biasanya diberi tambahan sedikit penyedap

PROYEK 1 - PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT - KELAS IX.2



Tema : Generasi Sehat dan Bugar

Topik : Perilaku hidup bersih dan sehat


JUDUL PROYEK 1 

EMPAT KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT (BANGUN PAGI, BERIBADAH, BEROLAHRAGA SERTA MAKANAN SEHAT BERGIZI)


Waktu pelaksanaan Proyek 1 : Satu minggu dengan 4 hari kegiatan efektif 

Langkah kegiatan kegiatan proyek

1. Bangun pagi dan tidur cepat (Menjaga Kesehatan Fisik)

Isilah daftar berikut untuk melatih kedisilinan menghargai waktu agar kegiatanmu menjadi kebiasaan yang produktif. Lakukan selama 4 hari.

Hari/tanggal

Waktu istirahat malam

Waktu bangun pagi

Catatan (tulisan tangan orang tua)

Tanda tangan orang tua

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2. Beribadah (Menjaga Kesehatan Mental)

Hari/tanggal

Jenis ibadah

Manfaat yang diperoleh

Catatan (tulisan tangan orang tua)

Tanda tangan orang tua

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 3. Berolahraga

Pililah satu jenis olahraga kesukaanmu lalu  buat sebuah foto kemudian cantumkan dalam poster kreasimu sendiri. Desian yang dibuat cantumkan pula manfaat yang kamu peroleh dari kegiatan yang kamu lakukan. Jangan lupa mencantumkan nama dan kelasmu ya!



Rabu, 22 Oktober 2025

DOKUMENTASI KEGIATAN LITERASI DIGITAL DI KELAS VIII.3 BERSAMA IBU SURATMIN

 

Pendampingan kegiatan literasi digital dalam kelas pada jam literasi sekolah


Bahan bacaan digital disiapkan dalam bentuk blog guru

Melkukan reviuw bahan bacaan digital menjadi sarana refleksi kegiatan

Ada pilihan bacaan yang ditampilkan baik berbentuk fiksi, non fiksi maupun videografis

Ada waktu membaca yang diatur dalam jam pembelajaran

Penawasan dalam penggunaan handphone menjadi tantangan yang harus dihadapi

ANIMASI FANTASI - WIRDAS 8.2 - KOMUNITAS COSMOS

 






Selasa, 21 Oktober 2025

PRAKTIK BAIK - PEMISAHAN CAMPURAN DALAM ROTASI LIMA STASIUN EKSPERIMEN SEDERHANA

Bagaimana melakukan multi eksperimen dalam satu kali pertemuan. Teknik rotasi menjadi salah satu alternatifnya. Namun ekpserimen yang dilakukan bersifat sderhana namun nilai inovatifnya harus terlihat. Ayo simak video berikut. 


Apa yang bisa kamu simpulkan tentang kromatografi, dekantasi, penyaringan, destilasi dan  evaporasi?
















RANGKUMAN MATERI ESENSIAL KELAS 9 SEMESTER GANJIL 2025

  Menganalisis rasio fenotip hasil persilangan monohibrid (F2) Menentukan peluang sifat terkait kromosom X ...