Jumat, 24 Mei 2019

BULETIN SEVENTEEN : TANDING PERSAHABATAN SMPN 17 KENDARI DAN SMP KARTIKA XX-6 KENDARI



SPORTIVITAS BERBINGKAI PERSAHABATAN
                       
            Kedua tim dalam panggung persabatan di SMP Kartika XX-6 Kendari

 



R
eses akhir semester mulai terasa semenjak awal Desember tahun ini. Usai ujian akhir semester ganjil menjadi waktu dinanti bagi banyak siswa. Siang ini merupakan sisi lain dari pesta siswa tersebut. Terik mentari menyambut para tamu. Sorak siswa mengiringi ucapan selamat datang yang terdengar dari pengeras suara sekolah. Undangan persahabatan Kepala SMP Kartika XX-6 Kendari menjadikan sekolah ini sebagai tempat pelaksanaan kegiatan. Rombongan SMPN 14 Kendari dan SMPN 17 Kendari memang tidak banyak. Namun mereka adalah pilihan dalam kegiatan di hari Jumat ini (14/12/2018). Tampak hadir dalam rombongan Pelaksana Tugas Kepala SMPN 17 Kendari, Asmuddin, S.Pd.,M.Pd. Berbeda dengan SMPN 14 Kendari didampingi oleh Pak Jumrin selaku pembina ekskul sekaligus pelatih cabang olah raga bola kaki, Ibu Heriani M.Pd (kesiswaan) dan beberapa orang guru lainnya.
Suasana panas menjelang sore hari, tidak menyurutkan semangat ketiga sekolah dalam mengikuti prosesi pembukaan. M. Pausi, S.Pd.,M.Pd membuka secara resmi pertandingan persahabatan tersebut. Beliau berpesan agar dalam lomba tetap menjunjung tinggi sikap sportivitas namun harus ditempuh dengan damai dan aman. Menurutnya, kegiatan ini adalah sarana membina persatuan dan keharmonisan antar pelajar, jadi tidak perlu bermain kasar maupun saling mejelek-jelekan satu sama lain. Hampir senada dengan Kepala SMP Kartika XX-6 Kendari, Bapak Asmuddin mengungkapkan rasa senangnya dapat pulang kampung halaman dan bersilaturahim dengan warga sekolah. Hal ini terungkap dalam pidatonya, bahwa beliau adalah guru di sekolah ini dalam waktu yang lama. Pelaksana tugas Kepala Sekolah tersebut tetap berharap agar kegiatan ini dapat berkesinambungan, SMPN 17 Kendari harus siap untuk menjadi tuan rumah pada kegiatan selanjutnya. Itulah harapan beliau sebelum menutup sambutannya dengan pembacaan doa dihari itu.
Kedua pejabat tersebut akhirnya melakukan tukar menukar cendramata sebagai simbol persahabatan kedua sekolah. Kedua ketua OSIS juga turut mendampingi yang disaksikan oleh seluruh warga sekolah. Sesi foto bersama sebelum bertanding menjadi agenda yang telah disusun sebelumnya. Semua peserta turut berpose bersama di podium penghormatan bersama para pembina dan guru pendamping. Momen ini memang sangat langka. Tiga sekolah sekaligus bertemu dalam pertandingan persahabatan. Ini sebuah kehormatan dan penghargaan besar bagi SMP Kartika Kendari. Sekolah swasta ternama yang di sambangi oleh sekolah negeri yang memiliki nama besar  baik di regional maupun di nasional. Itulah ungkapan Ibu Anty selaku pembina kesiswaan dalam percakapan singkat setelah acara pembukaan.

Usai kumandang adzan dan shalat ashar bersama, kegiatan pertandingan baru dimulai. Pak Muhari dan Suhardin selaku pembawa acara mulai memperkenalkan para pejuang di medan lomba. Teriakan dan tepuk tangan yang bergemuruh menjadi satu, menandai lomba bola gotong sore itu. Setiap kesalahan tim maupun kemenangan menjadi sorotannya. Namun pertandingan selalu ada yang menang maupun kalah. Akhirnya Tim putra dan putri SMP Kartika XX-6 Kendari berhasil mengungguli SMPN 17 Kendari. Namun keseruannya tidak sampai disitu. Kedua Kepala Sekolah masuk arena dan mengambil bagian dalam tim. Keduanya beradu untuk mendorong timnya menjadi pemenang. Akan tetapi sang juara tetaplah juara. “Seventeen” harus mengakui sekali lagi keunggulan “Kacak”. Sportif memang harus dijunjung tinggi, namun kebersamaan juga lebih penting. Pertandingan ketiga agak berbeda. Setiap tim bola gotong memiliki dua motif baju. Kedua sekolah berbaur jadi satu, kini tidak ada lagi lawan maupun kawan. Kerjasama inilah yang dimaksud Pak Pausi sebagai kebersamaan.

Suasana yang sama juga terjadi pada pertandingan bola futsal. Setelah ketiga tim bermain secara acak, kedua kepala sekolah lalu masuk dalam pertandingan final. Kualitas SMPN 17 Kendari dalam cabang ini memang masih berada di atas. Modal saat menjuarai Turnamen Kapolda Cup tahun ini masih belum tergoyahkan. Setelah mengalahkan SMPN 14 Kendari B dengan skor 5-1, Tim ini akhirnya mampu menaklukan SMP Kartika XX-6 Kendari dengan skor 2-1. “Kacak” berhasil kepertandingan akhir karena berhasil mengalahkan SMPN 14 Kendari A melalui adu pinalti.
Menjelang magrib acarapun berakhir. Salam-salam menjadi simbol persahabatan diantara ketiga sekolah. Banyak hal yang diungkapkan oleh peserta sebelum bubar. Pembawa acara memberikan kesempatan kepada perwakilan sekolah untuk memberikan argumentasi kesimpulannya. Semuanya berharap, agar kegiatannya dapat berkesinambungan sehingga hal positif dapat dipetik untuk mencegah sisi negatif dari pergaulan anak sekolah dewasa ini (shd).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KELAS BERCERITA DALAM TAMU SAGA

  Bukan Pelajaran Bahasa atau Seni. Ini tentang sains dalam mendorong numerasi dan literasi dilingkungan sekolah. Ketika rapor pendidikan me...