Halal
bi halal dilakukan untuk mengeratkan silaturahim merupakan kegiatan rutinitas tahunan bagi umat muslim
di Indonesia setelah menunaikan ibadah puasa. Kediaman Ny. Rahmatia yang
terletak di jalan Y Wayong No.23 A Kelurahan Tubuuha Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
merupakan tempat yang dipilih untuk pelaksanaan halal bi halal Kurukunan
Keluarga Masigi Lahontohe di Kendari. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari
Minggu (9/7/2017) dari pukul 09.00 hingga 11.00 WITA.
Lantunan ayat-ayat Al
Quran yang dikumandangkan Ustaz La
Rano, S.Sos mengawali kegiatan halal bi
halal pagi itu. Suara merdunya telah membawa suasana hening pada segenap
keluarga yang datang memenuhi undangan KKML (Kerukunan Keluarga Masigi
Lahontohe).
La Wose, S.Pd.,M.Pd selaku
ketua kerukunan mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat berarti untuk
membersihkan diri dari dosa antar sesama manusia. Menurutnya dalam bersilaturahim terdapat nilai-nilai
karakter yang patut tertanaman dalam kehidupan rumah tangga maupun bertetangga.
Nilai-nilai tersebut pada masa sekarang ini sudah mulai luntur dengan peradaban
sehingga tatakrama selalu dikesampingkan. Itulah mengapa banyak kasus keluarga
yang bersifat negatif sering berujung pada kekerasan, penghinaan bahkan
pembunuhan. Penyebabnya karena akhlak dan hubungan yang kurang baik,
menurutnya.
Menjalin hubungan yang
baik dengan sesama khususnya dalam kehidupan keluarga menjadi lebih penting. Yang
lebih penting lagi, sesama manusia harus saling memaafkan. Hal itu dikemukakan
oleh Ustaz Abdul Rachman, S.Pd.,M.Pd
saat membawakan hikmah halal bi halal.
Menurutnya kehilafan bisa saja terjadi khususnya dalam lisan manusia. Kegiatan
seperti ini memang tradisi Bangsa Indonesia sehingga bukan hanya menjaga silaturahim antar umat muslim tetapi
juga umat lainnya yang merupakan tetangga ataupun kerabat dekat. Pada
kesempatan itu, dikemukakan pula beberapa kisah nabi dan rasul dalam menjaga silaturahim serta akhlak antar sesama.
Sebagai acara inti,
Drs. La Kamu menuntun acara halal bi halal dengan saling berjabat tangan satu
dan lainnya. Suasana harupun terjadi ketika para handaitoulan saling melepas maaf. Bahkan beberapa diantaranya
saling berangkulan dengan arat, seraya meneteskan air mata. Lingkaran besar pun
terbentuk agar antara satu dan lainnya tidak luput dari kesempatan untuk saling
bermaafan. Acara siang itu kemudian dilanjutkan dengan arisan keluarga dan
menetapkan pelaksanaan bulan berikutnya di kediaman bapak La Wose, S.Pd.,M.Pd
pada hari sabtu, tanggal 12 Agustus 2017. (udn).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar